Senin, 28 Desember 2009

Kerajinan Monel Dari Jepara Untuk Dunia


Kerajinan monel telah menjadi ikon Jepara, selain kerajinan ukir kayu dan kain troso, yang telah dikenal tidak hanya di dalam negeri, tetapi bahkan sampai ke manca negara.
Berbagai macam bentuk pernak-pernik bahkan perhiasan yang berbahan monel banyak diminati oleh masyarakat domestik maupun manca negara.
Mulai dari cincin, gelang, kalung, giwang, pembersih telinga, kerokan dan masih banyak lagi.
Ada yang harganya murah ada juga yang sampai jutaan tergantung jenis, model dan asesoris apa yang dipadukan dengan”nya”.
Ada juga yang menyebut monel sebagai baja putih, karena memang kekuatan monel seperti baja, tahan terhadap karat dan tidak pula mengakibatkan alergi pada kulit.
Mitos yang berkembang di masyarakat lokal menyebutkan bahwa, pemakaian gelang, kalung atau cincin yang terbuat dari monel dapat membantu terapi penyembuhan penderita step,
khususnya bagi anak-anak balita.
Dari sebuah desa kecil, 19 km di selatan Kota Jepara, kerajinan monel diproduksi secara
"HAND MADE"
Dahulu seluruh pekerjaan pembuatan kerajinan ini menggunakan tangan, tanpa bantuan mesin.
Karena permintaan pasar meningkat, para pengrajin kemudian berinovasi dengan menggunakan bantuan mesin (dinamo listrik)untuk proses finishingnya.
Pemasarannya pun terbilang mudah, ada yang menggelar dagangannya dilapak-lapak pasar tradisional, seperti bisa ditemui di lantai 2 pasar kliwon kudus, pasar johar semarang, plataran simpang lima semarang (tiap malam minggu), bahkan ada juga yang sudah masuk di outlet supermarket-supermarket ternama. Pasar seni sukowati di pulau Bali juga banyak, Jakarta, Medan dan kota-kota lain. Khususnya di Pulau Bali merupakan jendela go internasionalnya monel ke manca negara. Karena kita tahu bahwa bali merupakan daerah tujuan wisman yang paling dikenal di luar negeri

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda